Headlines News :
Home » , » Apakah Diterima Amalan Perempuan yang Tak Berjilbab Syar'i ?

Apakah Diterima Amalan Perempuan yang Tak Berjilbab Syar'i ?

Written By Unknown on Friday, December 6, 2013 | 2:36 PM


dunia perempuan 300x194 Apakah Diterima Ibadah Seorang Perempuan yang Tidak Berjilbab?—SAUDARIKU yang dirahmati Allah Swt., berjilbab saat ini mulai digandrungi kaum hawa. Bisa jadi ada yang hanya ikut-ikutan trend atau juga yang memang memahami dan ingin melaksanakan perintah-Nya.
Berbagai jenis dan model jilbab saat ini banyak didapati, ada yang sesuai dengan syariat ada juga yang tidak. Bahkan terbilang syubhat jika dipakai, jilbab memang digunakan tapi tidak terhulur sampai ke dada serta bagian kaki malah tampak ketat dan terlihat.

Banyak kaum hawa yang menyangka bahwa tidak memakai jilbab adalah dosa kecil. Yang dapat tertutupi dengan pahala yang banyak dari shalat, puasa, zakat dan haji yang mereka lakukan. Ini adalah cara berpikir yang salah dan harus diluruskan. Kaum wanita yang tidak memakai jilbab, tidak saja telah berdosa besar kepada Allah, tetapi telah hapus seluruh pahala amal ibadahnya.
Seperti yang termaktub dalam firman Allah Swt.,
“….. Barang siapa yang mengingkari hukum-hukum syariat Islam sesudah beriman, maka hapuslah pahala amalnya bahkan di akhirat dia termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Al-Maidah: 5).
Na’udzubillah. Semoga kita terjauh dari adzab Allah Swt., ada sebuah kisah menggetarkan tentang seorang perempuan yang menganggap bahwa dosa meninggalkan jilbab itu adalah dosa kecil.
Ada seorang wanita yang dikenal taat beribadah. Ia kadang menjalankan ibadah sunnah. Hanya satu kekurangannya, ia tak mau berjilbab. Menutup auratnya. Setiap kali ditanya ia hanya tersenyum dan menjawab ”Insya Allah yang penting hati dulu yang berjilbab,” (jawaban yang sering terdengar dari kaum hawa). Sudah banyak orang menanyakan maupun menasehatinya, tapi jawabannya tetap sama.
Hingga di suatu malam, ia bermimpi sedang di sebuah taman yang sangat indah. Rumputnya sangat hijau, berbagai macam bunga bermekaran. Ia bahkan bisa merasakan segarnya udara dan wanginya bunga. Sebuah sungai yang sangat jernih hingga dasarnya kelihatan, melintas dipinggir taman. Semilir angin pun ia rasakan di sela-sela jarinya.
Ia tak sendiri. Ada beberapa wanita disitu yang terlihat juga menikmati keindahan taman. Ia pun menghampiri salah satu wanita. Wajahnya sangat bersih seakan-akan memancarkan cahaya yang sangat lembut.
“Assalamu’alaikum, saudariku….”
“Wa’alaikum salam. Selamat datang saudariku.”
“Terima kasih. Apakah ini surga?”
Wanita itu tersenyum. “Tentu saja bukan, saudariku. Ini hanyalah tempat menunggu sebelum ke surga.”
“Benarkah? Tak bisa kubayangkan seperti apa indahnya surga jika tempat menunggunya saja sudah seindah ini. ”
Wanita itu tersenyum lagi, ”Amalan apa yang bisa membuatmu kemari, saudariku?”
“Aku selalu menjaga waktu shalat dan aku menambahnya dengan ibadah sunnah.”
“Alhamdulillah…”
Tiba-tiba jauh di ujung taman ia melihat sebuah pintu yang sangat indah. Pintu itu terbuka. Dan ia melihat beberapa wanita yang berada di Taman mulai memasukinya satu-persatu.
“Ayo kita ikuti mereka,” kata wanita itu setengah berlari. “Ada apa di balik pintu itu?” Katanya sambil mengikuti wanita itu.“Tentu saja surga saudariku,” larinya semakin cepat. “Tunggu…tunggu aku…”
Dia berlari namun tetap tertinggal, wanita itu hanya setengah berlari sambil tersenyum kepadanya. Ia tetap tak mampu mengejarnya meski ia sudah berlari. Ia lalu berteriak, “Amalan apa yang telah kau lakukan hingga engkau begitu ringan?” “Sama dengan engkau saudariku,” jawab wanita itu sambil tersenyum
Wanita itu telah mencapai pintu. Sebelah kakinya telah melewati pintu. Sebelum wanita itu melewati pintu sepenuhnya, ia berteriak pada wanita itu. “Amalan apalagi yang kau lakukan yang tidak kulakukan?” Wanita itu menatapnya dan tersenyum. Lalu berkata, “Apakah kau tak memperhatikan dirimu, apa yang membedakan dengan diriku?”
Ia sudah kehabisan napas, tak mampu lagi menjawab.
“Apakah kau mengira Rabbmu akan mengijinkanmu masuk ke Surga-Nya tanpa jilbab menutup auratmu ?”
Tubuh wanita itu telah melewati pintu. Tapi tiba-tiba kepalanya mengintip keluar, memandangnya dan berkata, ”Sungguh sangat disayangkan amalanmu tak mampu membuatmu mengikutiku memasuki surga ini untuk dirimu. Cukuplah surga hanya sampai hatimu karena niatmu adalah menghijabi hati.”
Ia tertegun lalu terbangun, beristighfar lalu mengambil air wudhu. Ia tunaikan shalat malam. Menangis dan menyesali perkataanya dulu. Berjanji pada Allah sejak saat itu ia akan menutup auratnya.
Saudariku, “Sesungguhnya seorang mukmin dosanya itu bagaikan bukit besar yang kuatir jatuh padanya, sedang orang kafir memandang dosanya bagaikan lalat yang hinggap diatas hidungnya.”
Sekarang kaum wanita yang tak mau berjilbab, dapat menanyakannya ke dalam hati nurani mereka masing-masing. Apakah terasa berdosa bagaikan gunung yang sewaktu-waktu jatuh menghimpitnya atau bagaikan lalat yang hinggap dihidung mereka?
Kalau kaum wanita yang tak mau memakai jilbab, menganggap enteng dosa mereka bagaikan lalat yang hinggap dihidungnya, maka tak akan bertobat didalam hidupnya. Atau dalam perkataan lain tidak ada perasaan takut kepada Allah, sebab itu mereka kekal didalam neraka. Dan mereka tak akan mendapatkan syafaat atau pertolongan Nabi Muhammad SAW. nanti di akhirat.
Sesungguhnya banyak kaum wanita yang hapus pahala shalatnya yang hidup di zaman ini dan di zaman yang akan datang. Semata-mata karena mereka tidak memakai jilbab didalam hidup mereka, telah diisyaratkan Nabi Muhammad SAW dikala hidup beliau sebagaimana bunyi hadits dibawah ini yang artinya sbb:
“Ada satu masa yang paling aku takuti, dimana ummatku banyak yang mendirikan shalat, tetapi sebenarnya mereka bukan mendirikan shalat, dan neraka jahanamlah bagi mereka”.
Dari hadits diatas, ada sepenggal kalimat “sebenarnya bukan mendirikan shalat” maksudnya ialah nilai shalat mereka tidak ada disisi Allah. Karena telah hapus pahalanya disebabkan kaum wanita mengingkari ayat tentang perintah jilbab.
Begitulah Nabi Muhammad SAW memberi peringatan kepada kita semua, bahwa banyak ummatnya dari kaum wanita yang masuk neraka biarpun mereka mendirikan shalat, tetapi tidak memakai jilbab semasa hidupnya. Apakah kita yang mengaku mencintai sesama ummat Nabi Muhammad SAW akan diam berpangku tangan membiarkan kaum wanita berada dalam dosa yang bergelimpangan? Tentu tidak. Mari saling mengingatkan.
(Luqyana Hayate Mawadhah/islampos.com)
Share this post :

+ comments + 4 comments

April 22, 2014 at 2:59 PM

Saya bukannya mau membela muslimah yg blum mnutup auratnya scr sempurna. BERHIJAB BAGI MREKA ITU HUKUMNYA ADALAH WAJIB! Tp bukan brarti mreka yg blum berhijab bisa dikatakan mngingkari hukum islam. bisa jd hal tsb adalah hanya kebodohan mreka sndiri yg kurang tahu akan ilmu agama. dalil yg kalian gunakan (QS Al Maidah ayat 5) isi lngkap dan tafsirannya adalah sbb:
pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik. Makanan (sembelihan) orang-orang yang diberi Al Kitab itu halal bagimu, dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka. (Dan dihalalkan mangawini) wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang beriman dan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitab sebelum kamu, bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinya, tidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik. Barangsiapa yang kafir sesudah, maka hapuslah amalannya dan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi. (5: 5)

Ayat ini telah menyinggung dua hal yang berhubungan Ahlul Kitab; pertama mengenai makan makanan mereka dan kedua menikahi perempuan mereka. Untuk masalah pertama, dengan mencermati hukum dan kondisi yang dijelaskan pada ayat-ayat sebelumnya, umat Islam tidak diperbolehkan memakan makanan Ahli Kitab yang berasal dari daging. Sementara selain daging, umat Islam diperbolehkan memakannya.

Adapun mengenai nikah dengan perempuan Ahli Kitab, umat Islam diperbolehkan melakukannya, tapi kita tidak diperbolehkan menikahkan perempuan muslim dengan mereka. Hal ini dikarenakan biasanya istri mengikuti keyakinan suaminya. Betapa banyak kita saksikan perempuan Ahli Kitab yang menjadi istri seorang muslim akhirnya memeluk agama Islam. Hal itu dipilihnya lewat kehidupan suaminya yang mengamalkan ajara Islam. Lewat suaminya mereka mengenal Islam dan beriman pada agama universal ini.

Ayat ini juga memberikan dorongan kepada umat Islam untuk menikah, ketimbang melakukan hal yang haram dengan seorang perempuan Ahli Kitab. Artinya, bila seorang muslim mencintai perempuan Ahli Kitab, maka hendaknya ia menikahinya, ketimbang melakukan hubungan secara sembunyi-sembunyi. Bukankah dengan ayat ini berarti Allah memberikan jalan pilihan yang lebih baik? Bukannya ketika kalian telah memperoleh seorang perempuan Ahli Kitab sebagai istri, kemudian kalian melepaskan keimanan dan menjadi kafir mengikuti keyakinannya!
-----------------------------------------------------------------------
sebaiknya pnulis dan org2 yg membaca bahkan menshare tulisan ini utk berhati-hati. krna dgn demikian anda scr tidak langsung sudah menganggap bahwa semua wanita muslimah yg belum berjilbab sebagai seorang yang kafir/murtad kluar dari agama islam, sehingga amalan2nya semuanya sirna bgitu saja. Hal ini sunggu adalah masalah besar, karena Rosululloh bersabda "brg siapa yg menganggap sdr muslimnya kafir (kekafiran yg mngluarkannya dari islam) padahal ia tidaklah kafir, maka kekafiran itu akan mngnai pada dirinya sndiri!". na'udzubillah tsumma na'udzubillah..
Pesan saya, nasihatilah mreka yg blum berhijab itu dgn cara yg ahsan, bukan malah ditakut-takuti dan dikatain kafir spt ini. sehingga mreka bukannya malah tambah sadar sehingga mau dgn rela berhijab akan tetapi malah smakin jauh dan tersesat! ghofarollohu lakum..

August 26, 2015 at 4:26 PM

Permisi Numpang Promo
Refiza Souvenir menyediakan paket undangan pernikahan cantik nan elegan, paket yasin untuk souvenir acara pengajian tahlilan dan berbagai macam souvenir tasbih cantik dan elegan untuk oleh-oleh haji dan umroh. cek katalog kami di www.refiza.com

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Jabar Bersyariah - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger